MUHADHARAH & PENTAS SENI ASRAMA PUTRI AL FITYAN KUBU RAYA
Pada hari Jumat, 2 Agustus 2025, telah diselenggar...
Pada hari Senin, 25 November 2024 SMAIT Al-Fityan Kubu Raya menyelenggarakan kegiatan Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2024. Pada tahun ini, SMAIT Al-Fityan mengusung tema "Setiap Orang adalah Guru, Setiap Rumah adalah Sekolah". Acara yang berlangsung hangat, meriah, dan penuh tawa karena diisi dengan berbagai penampilan dari semua kelas, dari kelas 10, 11, dan 12 berupa penampilan perkusi, cosplay guru, tundang, puisi, puisi berantai dan drama. Acara semakin hikmat ketika penyampaian pidato Hari Guru Nasional yang disampaikan oleh kepala SMAIT AL-FITYAN Ibu Yully Endriani, S. Pd. Gr serta orasi hari guru yang disampaikan oleh Ketua OSAFIT Ikhwan dan OSAFIT Akhwat. Harapannya dengan kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi antar guru, antar siswa, serta antar seluruh GTK SMAIT dengan siswa. Semoga dengan berlangsungnya acara ini dapat membakar semangat para guru dalam mempersiapkan calon-calon generasi masa depan Indonesia.
Pada hari Minggu, 3 November 2024, SMAIT Al-Fityan mengutus 7 orang siswi untuk berpartisipasi dalam lomba panahan tradisional Buda'-Budak' yang diselenggarakan di lapangan Panahan BAAC Kota Pontianak. Mereka turun di kategori usia Under 18 tahun. Meskipun kali ini belum ada siswi yang berhasil meraih juara, keikutsertaan dalam lomba ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga serta meningkatkan rasa percaya diri mereka. Partisipasi ini juga menjadi langkah awal untuk mempersiapkan diri dan mental dalam menghadapi kompetisi panahan di masa mendatang.
SMAIT AL FITYAN menggelar kegiatan bimbingan karya tulis ilmiah dengan menggandeng Lembaga Inovasi dan Studi Mahasiswa (LISMA) UNTAN sebagai pembimbing pada tanggal 16-18 Oktober 2024 untuk siswa kelas XI dan XII. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun karya tulis ilmiah (KTI) yang berkualitas dan mempersiapkan peserta untuk mengikuti kompetisi tingkat nasional. Kegiatan dimulai dengan penyampaian dan pengarahan tentang KTI oleh tim LISMA. Siswa diberikan pemahaman mendalam mengenai konsep, struktur, dan teknik penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Setelah itu, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok untuk memulai penyusunan KTI yang didampingi oleh mentor dari LISMA.
SMAIT Al-Fityan Kubu Raya baru saja melaksanakan deklarasi perdamaian melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kebhinekaan. Kegiatan ini berlangsung dari 23 hingga 27 September 2024, diikuti oleh siswa-siswi kelas XI & XII. Selama seminggu, siswa melakukan berbagai kegiatan, termasuk studi literatur mengenai kebhinekaan di Kalimantan Barat dengan menggunakan mind mapping, kliping, miniatur rumah adat dan presentasi PowerPoint. Kegiatan dilanjutkan dengan Seminar Kebhinekaan yang diisi oleh pemateri dari Kanwil Kumham Provinsi Kalimantan Barat. Selanjutnya, diadakan Focus Group Discussion yang mengundang antusiasme tinggi dari siswa-siswi dalam menganalisis stereotip multikultural yang ada. Puncak acara diadakan pada 30 September 2024 di Aula Fawwaz Al-Fityan, di mana siswa menampilkan pertunjukan kebudayaan dari 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Kegiatan diakhiri dengan orasi dan deklarasi perdamaian oleh seluruh siswa. Harapan dari kegiatan ini adalah agar siswa-siswi semakin menghargai dan toleran terhadap kebhinekaan yang ada di masyarakat.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kearifan Lokal: Budaya Robo-robo dan Perlengkapan Pengantin Suku Melayu Pada tanggal 23 - 30 September 2024, SMAIT AL FITYAN Fase E kelas X melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Kearifan Lokal. Fokus utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan dan mendalami budaya Robo-robo serta perlengkapan pengantin khas suku Melayu. Acara ini merupakan bagian dari upaya memperkuat karakter Pelajar Pancasila, khususnya dalam aspek gotong-royong, kearifan lokal, dan kebinekaan global. Kegiatan ini dibuka dengan sesi Orientasi pada hari pertama, di mana peserta didik mendapatkan pengenalan mengenai budaya Robo-robo, yang merupakan tradisi adat masyarakat pesisir Melayu di Kalimantan Barat. Robo-robo diperingati sebagai wujud syukur dan doa bersama agar terhindar dari mara bahaya, mengandung nilai-nilai spiritual dan kebersamaan yang sangat relevan untuk dikaji lebih dalam oleh para siswa. Pada hari-hari berikutnya, peserta didik terlibat dalam Pendalaman Materi tentang berbagai perlengkapan adat pengantin suku Melayu, seperti penggunaan tanjak sebagai penutup kepala tradisional bagi pria, pokok telok yang merupakan hiasan telur untuk acara pernikahan, tempat sireh yang melambangkan kehormatan, serta manggar sebagai hiasan simbolis di acara adat. Setiap perlengkapan ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga filosofis, mencerminkan kearifan lokal yang kaya makna. Setelah pendalaman teori, siswa berpartisipasi dalam sesi Praktik di mana mereka belajar secara langsung cara membuat dan menggunakan perlengkapan adat tersebut. Keterlibatan langsung ini membantu siswa untuk lebih memahami detail dan makna budaya Melayu.