AFISKU LAKSANAKAN FAMILY GATHERING PEGAWAI 2024
Rihlah Pegawai 2024 yayasan Alfityan 2024 dilaksan...
[Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kelas X]
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kearifan Lokal: Budaya Robo-robo dan Perlengkapan Pengantin Suku Melayu
Pada tanggal 23 - 30 September 2024, SMAIT AL FITYAN Fase E kelas X melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Kearifan Lokal. Fokus utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan dan mendalami budaya Robo-robo serta perlengkapan pengantin khas suku Melayu. Acara ini merupakan bagian dari upaya memperkuat karakter Pelajar Pancasila, khususnya dalam aspek gotong-royong, kearifan lokal, dan kebinekaan global.
Kegiatan ini dibuka dengan sesi Orientasi pada hari pertama, di mana peserta didik mendapatkan pengenalan mengenai budaya Robo-robo, yang merupakan tradisi adat masyarakat pesisir Melayu di Kalimantan Barat. Robo-robo diperingati sebagai wujud syukur dan doa bersama agar terhindar dari mara bahaya, mengandung nilai-nilai spiritual dan kebersamaan yang sangat relevan untuk dikaji lebih dalam oleh para siswa.
Pada hari-hari berikutnya, peserta didik terlibat dalam Pendalaman Materi tentang berbagai perlengkapan adat pengantin suku Melayu, seperti penggunaan tanjak sebagai penutup kepala tradisional bagi pria, pokok telok yang merupakan hiasan telur untuk acara pernikahan, tempat sireh yang melambangkan kehormatan, serta manggar sebagai hiasan simbolis di acara adat. Setiap perlengkapan ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga filosofis, mencerminkan kearifan lokal yang kaya makna.
Setelah pendalaman teori, siswa berpartisipasi dalam sesi Praktik di mana mereka belajar secara langsung cara membuat dan menggunakan perlengkapan adat tersebut. Keterlibatan langsung ini membantu siswa untuk lebih memahami detail dan makna budaya Melayu.
Pada hari-hari terakhir, peserta didik diminta untuk Presentasi hasil karya dan pengetahuan yang telah mereka peroleh. Setiap kelompok mempersembahkan karya mereka, dari pembuatan tanjak hingga penyusunan pokok telok. Mereka juga menampilkan simulasi prosesi adat pengantin Melayu yang menggunakan tempat sireh dan manggar sebagai bagian dari upacara.
Acara ini ditutup dengan Penampilan Hasil Karya pada tanggal 30 September 2024. Setiap karya yang dihasilkan dipamerkan dan diapresiasi oleh seluruh peserta dan guru. Momen ini menjadi ajang refleksi bersama mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal, serta bagaimana budaya bisa menjadi sarana memperkuat identitas sebagai Pelajar Pancasila yang mencintai bangsa dan budayanya.
Projek ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal serta mengembangkan sikap tanggung jawab dan kolaborasi dalam diri para siswa. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar mengenai kebudayaan, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.